Senin, 17 September 2012

Indosat Optimalkan 900 MHz untuk Geber Data



Jakarta - Layanan mobile data seluler Indosat diyakini akan semakin kompetitif setelah mendapat izin pemerintah untuk upgrade multiteknologi 2G dan 3G di rentang frekuensi 900 MHz.

"Izin modernisasi di frekuensi 900 MHz akan memberi kompetitif advantage di bidang data sekaligus mengefisienkan belanja modal, serta memaksimalkan penggunaan frekuensi dan memberikan peningkatan kualitas jaringan," ungkap President Director & CEO PT Indosat Tbk Harry Sasongko di Jakarta, Minggu (16/9/2012).

Seperti diketahui, Indosat memiliki lebar pita sebesar 10 MHz di spektrum 900 MHz, dan untuk bisa menerapkan HSPA+ hanya membutuhkan sekitar 3,5 MHz dan untuk 3G sekitar 5 MHz.

Dengan aset yang dimiliki, Indosat ingin menunjukkan keseriusannya dalam mengutilisasi frekuensi tersebut. Maka ditunjuklah penyedia solusi jaringan Ericsson untuk menggelar modernisasi radio network di wilayah Jabodetabek dan core network untuk cakupan nasional.

"Kontraknya berlaku selama tiga tahun dan peralatan yang digunakan nantinya bisa berjalan di multiband frekuensi dan multi teknologi," ungkap Harry.

Direktur & Chief Commercial Officer Indosat Erik Meijer memperkirakan kontribusi jasa data dengan dimasukkan Value Added Services (VAS) bisa berkontribusi sekitar 25% bagi total omzet Indosat.

"Indosat sekarang lebih agresif secara komersial dimana sejak Juli kinerjanya melesat, reload share membaik, sehingga posisi sebaga operator kedua makin kuat. Baik dari sisi pelanggan atau pendapatan selular," kata Erik belum lama ini.

Sebelumnya, anak usaha Qatar Telecom ini diproyeksi akan memiliki pertumbuhan laba bersih sekitar 5-10% pada 2012 berkat penjualan menara sebanyak 2.500 unit kepada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Transaksi penjualan tersebut dinilai oleh Analis BNP Paribas Securities Foong Choong Chen, akan membawa dampak positif bagi Indosat karena dapat menghemat biaya bersih (net cost) berkisar Rp 50 miliar hingga Rp 115 miliar.

Secara keseluruhan transaksi ini, dinilai positif bagi Indosat dalam usahanya memberdayakan aset pasif dan mengurangi tingkat utang. Harga jual sebesar USD 207.600 per menara dinilai sangat layak, karena lebih tinggi dibandingkan dengan biaya konstruksi yang mencapai USD 100 ribu per menara.

Indosat sendiri telah menyelesaikan keseluruhan transaksi jual beli menara tersebut pada awal September lalu dimana memberikan pemasukan dana segar US$ 306juta setara dengan USD 160 ribu per menara yang merupakan harga tertinggi mengingat replacement cost per menara USD 90 ribu.

Alhasil, performa saham Indosat dalam tiga bulan terakhir melesat dari posisi Rp 3.400 menjadi Rp 5.850 dan ratingnya pun dinaikkan oleh lembaga pemeringkat.

( rou / rou ) 
Sumber: Detik.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa Pendapat Kamu??
Tinggalkan komentar teman kritik dan saran sangat saya tunggu..
Tapi mohon jangan beri komentar spam.
Dan pakai bahasa yang sopan.